KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Maret 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. tujuan
masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Mengenal
alam semesta dan isinya
B. Umur
alam semesta
C. Isi
alam semesta
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “alam” memiliki arti segala yang ada di
langit dan di bumi (seerti bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata “semesta”
berarti seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam – tidak dapat lepas
dari takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal.
Alam semesta, menurut
orang Babylonia (kuranglebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau
selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang
maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta
di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang tidak.
Di
abad 19, gagasan yang umum adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi
berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada
selamanya.
Pengertian dari alam semesta
adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotic maupun abiotik serta
segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat
diungkapkan oleh manusia. Atau ada pula yang mengatakan bahwa pengertian alam
semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
mengenal
alam smesta
2.
umur
alam smesta
3.
isi
alam smesta
C.
Tujuan
1. mengetahui
apa yng dimaksud alam smesta
2. mengetahui
isi atau bagian dari alam smesta
3. mengetahui
proses terbentuk alam smesta
BAB
II
MENGENAL ALAM SEMESTA DAN ISINYA
A.
Pengertian
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan
berapa umurnya? Ilmu pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan
masalah yang sangat kecil umurnya seperti sel. Tetapi kadang-kadang
dihadapankan pada masalah yang sangat besar ukuranya seperti alam semesta.
Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton,
dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos
yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan
makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
1.
Mikrokosmos
Pada
tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang
masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding
seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan
sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop
modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi
lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang
mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap
hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai
perbesaran seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena
ialah organisme bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku
sel dan sebagai suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan
pada organisme tinggkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat
dipelajari. Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran
yang sangat kecil. Kenyataan awal
kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia
makrokosmos yang berukuran sangat besar
sebagai awal perkenalan untuk alam semesta.
2.
Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642)
menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor
yang di temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati
benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat
menarik perhatian, sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu
teori menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari
yang terlempar keluar yang disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak
mendekati matahari. Akibatnya terjadi gaya tarik antara matahari dengan
bintang-bintang. Dari gaya tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan
matahari terlempar keluar, dan membentuk planet.
Lain halnya dengan teori yang
dikemukakan oleh Immanuel kant dan laplace dan disempurnakan oleh Gerald P
kuiper dan CF van wiszacker yang disebut dengan teori kondensasi. Teori ini
mengatakan “mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebula, karena mendingin lalu menyusut semakin lama
semakin cepat berputar dan akhirnya berbentuk bulat pipih dan cakram”.
Kebanyakkan bahan berada di tengah dan membentuk matahari sedangkan bahan yang
keluar membentuk planet-planet. Jika tata surya sesuai dengan teori ini tentu
di jagad raya ini banyak tata surya.
B.
Umur
Alam Semesta
Ahli fisika menyakini bahwa jagad
raya atau alam semesta ini berawal dari unsure nitrogen, sedangkan unsure-unsur
lainnya merupakan sintesis yang terjadi di bagian dalam planet, awal sintesis
bumi diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu. Dari sintesis ini maka munculah
efek doppler dan gaya newton.
1.
Efek
Doppler
Alam semesta terbentuk unsur
radioaktifitas yang belum ada, materi bukanlah merupakan materi seperti yang
kita kenal yaitu molekul maupun atom bahkan proton dan electron yang seperti
kita pikirkan sebagai bahan dasar pembentuk alam semesta, mungkin alam semesta
tersebut belum terbentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Dengan demikian pengukuran unsure
alam semesta dengan cara pelapukan unsure radioaktifitas suatu zat sangat tidak
teliti. Tetapi salah satu fakta sederhana yang dikenal dan ditemukan setiap
hari dapat diterapkan untuk memperkirakan umur jagad raya ini. Hukum fisika
yang dapat menerangkan gejala tersebut dikenal dengan efek Doppler. Efek
Doppler ialah, adanya gejala penurunan frekuensi gelombang yang bergerak
menjahui pengamat dan sebaliknya bila benda mendekati pengamat akan mengalami
kenaikan frekuensi gelombang. Kebenaran efek Doppler dapat dibuktikan dengan
jalan berdiri di sisi sel kereta api yang sedang membunyikan pluit. Ketika kereta
api mendekat akan didengar nada peluit yang meninggi yang frekuensinya
bertambah besar, seterusnya setelah kereta api menjahui pengamat didengar nada
peluit yang rendah yang berarti frekuensinya menurun. Karena cahaya juga
bersifat gelombang seperti halnya gelombang bunyi maka benda langit bergerak
menjauhi frekuensi cahaya dan akan menurun bergeser kewarna merah, tetapi bila
benda langit bergerak mendekati frekuensi cahayanya akan menaik bergerak ke
warna ungu.
Bila efek Doppler diterapkan,
pengamatan pada kedudukannya dan
kecepatannya menjauhi pengamat dalam galaksi, maka tidaklah sulit untuk
menghitung berapa lama tata surya ini menempuh perjalanannya keluar.
Kecepatannya dapat dihitung dengan jalan mengamati pergeseran frekuensi cahaya
yang nampak.
Alam semesta mula-mula dalam keadaan
mampat, tidak menetap dan meledak juga melemparkan gumpalan besar dan melayang
dari tempatnya serta mengembang bergerak menjauh. Maka terbentuklah galaksi,
sebagian memadat menjadi planet-planet. Bila jarak antara galaksi dapat
ditentukan, maka umur jagad raya atau alam semesta ini dapat ditentukan, yaitu
dengan jalan membagi jarak dengan kecepatan mengambangnya. Menurut perhitungan,
umur alam semesta ini berkisar antara sepuluh sampai lima belas milyar tahun.
1.
Gaya
Newton
Dalam sirkuit balapan mobil pada
jalan yang berbelok dibuat miring. Rancangan semacam ini di buat untuk
mengimbangi gaya sentrifugal ketika mobil bergerak melintasinya. Pasangan gaya
dan kecepatan gerak melingkar ini dipelajari dengan baik dalam hukum mekanika
tentang gerak. Demikian pula menurut hukum interaksi gaya tarik pada benda
langit yang dasarnya telah dikemukakan oleh sir Isaac newton (1645-1727) dan
johanes kepler (1571-1650). Jika alam semesta dimulai dengan ledakan, maka pada
saat meledak merupakan saat terjadinya awal perubahan sehingga alam semesta
memuai, tetapi gaya tarik menarik antara galaksi akan memperlambat pemuaian
itu, akhirnya berhenti dan bergerak kearah sebaliknya, dan pengerut alam
semesta bergerak kembali kekeadan dasarnya, kemudian meledak, lalu memuai.
Peristiwa ini akan terulang kembali. Jadi akan timbul pertanyaan, mungkinkah
alam semesta yang kita kenal saat ini merupakan pengulangan alam semesta
lampau?
Bangsa mesir telah memanfaatkan
susunan bintang untuk menyusun penanggalan, seolah-olah melihat keabadian dan
keteraturan bintang-bintang yang ternyata bintang tersebut mengalami perubahan, evolusi dan
kematian pula, seperti halnya bumi dan penghuninya. Kapankah alam semesta ini
berakhir? Beberapa perhitunhgan telah dilakukan dengan beberapa pengendalian
yang ideal, tetapi disadari, masih merupakan materi yang belum terpecahkan
secara pasti.
C.
Isi Alam Semesta
Galaksi adalah kumpulan miliaran tata
surya yang luas sekali. Bumi kita merupakan bagian dari suatu system tata surya
penyusun galaksi bima sakti. System tata surya kita terdiri atas matahari,
planet-planet, dan benda-benda langit lainya. Planet-planet penyusun tata surya
kita adalah Merkurius,Venus, Bumi, Mars,Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Benda-benda lain penyusun tata surya kita adalah satelit, meteorid,
komet, dan asteroid.
Bumi dan benda-benda langit lainnya berada dalam suatu pola yang
teratur. Dengan begitu, bumi tidak bertabrakan dengan benda langit lain.
Semuanya secara langsung dan tidak langsung, beredar mengelilingi
matahari. Dilangit, banyak sekali benda lain yang serupa dengan matahari.
Bintang dilangit yang berkedip-kedip berkedudukan sama seperti matahari.
Bintang-bintang itu juga mempunyai susunan planet tertentu seperti tata surya.
1.
Matahari
sebagai pusat tata surya
Matahari adalah sebuah bintang yang
menjadi pusat tata surya kita. Matahari tergolong bintang karena memancarkan
cahayanya sendiri. Matahari dikelilingi oleh planet-planet karena
gravitasi(gaya tarik) matahari sangat besar, matahari merupakan bola gas yang
bercahaya. Suhu pada permukaannya lebih kurang 6.000˚C, sedangkan pada bagian
dalamnya lebih panas lagi, yaitu kira-kira 15 juta˚C. diameternya kira-kira 109
kali diameter bumi, dan letaknya lebih kurang 150 juta km dari bumi kita .
matahari merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena
itu, matahari disebut juga sumber cahaya atau bintang.
2.
Planet-planet
Selain matahari, kadang-kadang kita
melihat di langit benda-benda yang berpindah-pindah di antara bintang-bintang.
Benda-benda yang demikian disebut planet. Apakah perbedaan planet dan bintang ?
bintang mempunyai cahaya sendiri sedangkan planet tidak mempunyai cahaya
sendiri. Jadi planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri
dan planet hanya memantulkan cahaya dari bintang. Apabila diamati planet-planet
tidak berkedip-kedip, sedangkan bintang selalu berkedip-kedip. Pada bulan
agustus 2006, para ahli astronomi tingkat dunia menyepakati aturan baru tentang
pengertian planet, yaitu :
· Planet
adalah benda angkasa yang mengorbit mengelilingi sebuah bintang dan ia sendiri
bukanlah sebuah bintang.
· Planet
berukuran sangat besar sehingga mampu memp[ertahankan bentuk bulat seperti
bola.
· Orbit
(garis edar) planet tidak boleh bersinggungan dengan orbit planet tetangganya.
Kita telah mengenal ada Sembilan
planet yang mengiringi matahari. Kesembilan planet itu ialah Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus dan Pluto. Berdasarkan peraturan baru tentang
pengertian planet tersebut, maka planet Pluto tidak lagi di masukkan ke dalam
golongan planet. Hal ini di sebabakan karena orbit Pluto bersinggungan dengan
orbit neptinus. Jadi, tata surya kini hanya memiliki delapan planet yang
mengelilingi matahari. Planet-planet itu mengelilingi matahari karena adanya
gaya grativasi matahari. Gaya grativasi matahari lebih besar dari pada gaya
grativasi planet-planet. Oleh karena itu planet-planet yang berputar
mengelilingi matahari, bukan sebaliknya.
Berdasarkan letak garis edarnya,
planet-planet digolongkan atas dua bagian, yaitu planet dalam dan planet luar.
Planet dalam adalah planet-planet yang lintasan edarnya berada di antara
matahari dan bumi ,yang termasuk planet dalam adalah Merkurius dan Venus.
Planet luar adalah planet-planet yang lintasan edarnya berada di luar peredaran
bumi yaitu : Mars, Yupiter, Seturnus, Uranus, dan Neptunus. Dari delapan planet
yang ada, planet yang dapat kita lihat tanpa menggunakan alat bantu selain bumi
adalah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Sementara untuk melihat
planet lainnya, kita harus menggunakan teropong atau teleskop.
3.
Satelit
Satelit adalah benda langit yang
mengiringi planet-planet selama planet mengelilingi matahari. Satelit bergerak
(beredar) mengelilingi planetnya masing-masing. Oleh karena itu, satelit
disebut juga pengiring planet. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam dan
satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami sudah ada
mengiringi berbagai planet dan bukan di ciptakan ataupun di ciptakan oleh
manusia. Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh
manusia dan diluncurkan ke angkasa untuk tujuan tertentu dengan menggunakan
roket. Ada beberapa planet yang mempunyai satelit alam misalnya,Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Satelit alam yang dimiliki setiap
planet berbeda-beda jumlahnya. Bumi memiliki 1 satelit, Mars 2 satelit, Yupiter
16 satelit, Saturnus 18 planet, Uranus 15 satelit dan Neptunus 8 satelit.
Jumlah satelit alam tersebut bisa berubah seiring ditemukannya satelit-satelit
lain dengan menggunakan teknologi yang lebih modern lagi.
Satelit buatan adalah satelit yang
biasanya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan dibuat oleh manusia.
Dinegara yang sudah maju, selain sebagai alat komunikasi, satelit buatan ada
juga digunakan untuk memata-matai musuh dan ada juga sebagai pemandu pelayaran
atau penerbangan dll. Contoh roket yang diluncurkan ke angkasa yaitu satelit
komunikasi Palapa C1 milik Negara kita pada tanggal 1 februari 1996 di lakukan
oleh roket ATLAS 2 AS milik Amerika Serikat.
4.
Meteorid
Meteorid adalah benda yang melayang-layang
di angkasa luar. Benda ini tersusun dari batuan kecil yang sangat banyak.
Meteorid yang terlalu dekat dengan bumi dapat terpengaruh gaya tarik bumi dan
masuk ke atmosfer bumi. Saat memasuki atmosfer bumi, meteorid akan bergesekan
dengan udara sehingga menimbulkan bunga api. Meteorid yang berpijar bergerak
cepat dan tampak sebagai bintang jatuh atau bintang beralih atau yang disebut
meteor.
Saat memasuki atmosfer bumi,
meteorid dapat terbakar habis sebelum mencapai permukaan bumi. Namun ada juga
pecahan meteorid yang memasuki bumi. Pecahan meteorid itu berupa bongkahan batu
berwarna hitam dan keras yang disebut meteorid. Pecahan meteorid yang
menghantam permukaan bumi dapat menimbulkan ledakan dahsyat dan meninggalkan
bekas lubang seperti kawah. Misalnya kawah barringer di Arizona, Amerika
serikat.
5.
Komet
Komet adalah badan tata surya kecil,
biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatile.
Menurut buku lain komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan
garis edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong dan menyerupai bintang.
Komet memiliki cahaya sendiri dan juga memantulkan cahaya matahari. Oleh sebab
itu, komet tampak berpijar dan memiliki ekor cahaya. Sehingga komet juga
disebut bintang berekor.
Saat sebuah komet memasuki tata surya
bagian dalam, kedekatan jaraknya dari matahari menyebabkan permukaan esnya
bersublimentasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma,ekor gas, dan debu
panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Dan saat mendekati
matahari, komet mendapatkan dorongan angin matahari sehingga ekornya yang
berpijar berada di belakangnya. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang
dapat membeku jika jauh dari matahari. Ekor komet selalu mendekati matahari.
Pada saat komet bergerak mendekati matahari, ekornya berada dibelakang.
Sedangkan pada saat komet bergerak menjahui matahari, ekornya berada di depan.
Panjang ekor komet mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka
semakin panjang juga ekor komet. Komet yang muncul ditata surya kita dapat
dilihat pada masa yang tidak tentu. Beberapa komet yang telah dikenal: komet
Encke, muncul setiap 3 tahun, komet halley, muncul setiap 76 tahun dll.
6.
Asteroid
atau Planetoid
Asteroid atau Planetoid ialah benda-benda
langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari pada lintasan tertentu.
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan
mineral logam beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai
mikroskopis pada semua asteroid kecuali ceres yang terbesar. Bentuk sisinya
tidak beraturan sehingga orang mengatakan bahwa asteroid adalah pecahan-pecahan
sebuah benda langit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Alam
semesta terbentuk unsur radioaktifitas yang belum ada, materi bukanlah
merupakan materi seperti yang kita kenal yaitu molekul maupun atom bahkan
proton dan electron yang seperti kita pikirkan sebagai bahan dasar pembentuk
alam semesta, mungkin alam semesta tersebut belum terbentuk seperti yang kita
kenal sekarang.
· Mikrokosmos
mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron
merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos.
· Sedangkan
Makrokosmos yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan
mikrokosmos dan makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
contoh daftar riwayat hidup
ReplyDeletecontoh kata-pengantar
surat pernyataan
contoh proposal usaha
surat kuasa